Sebelum bahas IHSG kemana arahnya. lihat dulu kotak di kisaran bulan April – Desember 2018. Dengan penurunan IHSG di bulan Februari 2018 (tahun lalu itu: sell on February & go away yah, bukan May), IHSG turun mencapai level terendah di 5500an dan berkonsolidasi panjang 8 bulan dalam range 55557 – 6118. Ingat selalu, fase konsolidasi panjang, jika resisten atau support ditembus, maka resist atau support tersebut akan diuji sebaliknya. Resisten menjadi support, support menjadi resisten. Bagi yang mengikuti online course Profit Trader 1.0 pasti mengerti mengenai hal ini.

Nah, kondisi saat ini IHSG mengalami penurunan yang konstan sejak bulan Februari 2019 (loh, kok sell on February & go away lagi? Bukan May?) Terlihat IHSG bergerak turun, apapun alasannya, trade war, pilpres, menjelang Lebaran, dll, secara teknikal IHSG sedang menuju area penting di 6116 (resisten konsolidasi lamanya) hingga 6176 (target penurunan teknikal jangka pendek tim GS PRO; GS PRO adalah professional trading planner Anda). Bertepatan dengan area tersebut, ada area gap di kisaran 6094 – 6157 ketika IHSG break resisten konsolidasi 2018.

Jadi bagaimana skenarionya? Ada 2:

1. IHSG turun mencapai range 6116 – 6176 lalu rebound. Jika ini yang terjadi, maka di kisaran ini akan banyak peluang bottom reversal, pastikan membeli sesuai dengan strategi bottom reversal berdasarkan. Pelajari disini.

2. IHSG bablas menembus area nomor 1 di atas, maka target penurunannya ada di level 5982. Namun kami melihat area 5982 menjadi level oversold sehingga akan tercapai cepat dan rebound cepat juga. Jika hal ini yang terjadi, gunakan strategi abnormal movement (strategi ini berlaku bagi alumni private workshop GS Optima)

Kami menilai IHSG secara garis besar masih terkoreksi sehat, bahkan jika mencapai 2 skenario di atas. Jadi apa yang harus dilakukan trader?

Jangan nyangkut! Pastikan saham yang ada di dalam portfolio merupakan saham yang sedang uptrend. Jika sedang tidak uptrend dan malahan downtrend, pastikan menjual ketika saham ini gagal bertahan di atas supportnya. Jika tidak dilakukan, maka portfolio Anda bisa jadi sangat buruk. Ingat, ketika IHSG nanti naik lagi, belum tentu saham – saham Anda yang turun sekarang ini juga naik. Jika ini terjadi, maka portfolio Anda menjadi Portfolio Zombie. Hindari!

Dengan melakukan hal di atas, maka Anda akan memiliki cash yang optimal untuk meraih peluang ketika bottom reversal terjadi.
Jika Anda nyangkut, Anda kehabisan dana untuk membeli saham ketika reversal.
Jika Anda nyangkut, nanti IHSG naik Anda hanya berharap balik modal, belum tentu saham Anda naik.
Jika Anda nyangkut dan hold saham Anda terus menerus, bisa jadi Anda Trader Bunglon ang tersohor itu. Too bad.

Peluang Anda ketika market sudah bottoming:
1. Bagi trader, bottom reversal adalah momen yang ditunggu – tunggu. Pastikan Anda menerapkan metode trend optimizer untuk mengidentifikasi peluang Anda. Pelajari metode ini di kelas ekslusif kami: Systematic Trading Management for Mega Profit yang akan diadakan pada 18 Mei 2019 (minggu terakhir early bird, cek disini)
2. Bagi investor yang ingin menambah pundi – pundi investasi saham, ini kesempatan Anda mencari saham – saham untuk disimpan jangka panjang yang mampu memberikan reccuring income atau passive income seterusnya. Baca: Waktunya mencari passive income dari investasi saham Anda.

Apa kondisi koreksi IHSG menjadi tidak sehat? Jika bablas level 5850. Dan itu skenario yang sangat jauh untuk saat ini.

Jadi, Anda tahu bukan apa strategi yang harus dilakukan? Jika yang ingin trading, ataupun yang ingin investasi. Jangan jadi bunglon.


Prepare for the best opportunities when the market reverse with profitable strategy.
Last week for Your early bird promo!

Prepare yourself for bottom reversal. 10 Seats left!

Free Newsletter

Segera daftarkan email anda ke mailing list kami untuk memperoleh informasi & rekomendasi saham terbaru via email setiap hari secara gratis (tanpa syarat apapun)

Pendaftaran berhasil - Cek email anda untuk proses verifikasi