Coba baca kembali analisa teknikal UNVR kami terbaru: ‘UNVR di Titik Kritikalnya, Sell?‘, Atau baca ulasan HMSP kami: ‘Level Kritikal HMSP, Stop ‘Merokok’?‘.
Disini kami tidak membahas bisnis perusahaan (udah banyak yang ulas), karena kami lebih senang bicara mengenai mekanisme perdagangan di pasar.
Sejak setahun kemarin, UNVR (dan beberapa teman – temannya seperti GGRM, HMSP) tertekan dari puncak harga tertingginya. Di sisi lain, ada saham – saham sekelasnya (kapitalisasi) yang terus bergerak naik BBCA, BBRI).
Kami disini menyinggung mengenai free float. Baca dulu mengenai free float saham disini sebelum lanjut.
Kita tahu kebijakan baru BEI adalah mendiskon bobot pergerakan saham – saham terhadap IHSG yang free floatnya sangat rendah. Ini adalah sesuatu yang sangat bagus. Coba bayangkan jika saham dengan float yang sangat rendah ditarik naik terus menerus, akhirnya membuat indeks bergerak naik. ini sudah terjadi lho di sektor properti. Coba baca ulasan kami: ‘Mau Tau Gimana Bandar Saham Menggerakkan Index?‘.
Nah, apa jadinya jika saham yang saham beredarnya sedikit namun kapitalisasinya besar dikuasai pihak – pihak tertentu dan harganya dikerek naik, menjadikan IHSG bergerak naik dan kita dibuat terbingung – bingung, kok saham gue ga naik – naik padahal IHSG naik. Eh hanya 2 saham yang naik. ini ga fair. Jadi, revisi free float adalah hal yang tepat!
Jadi, beberapa saham ini tertekan bagaikan beef burger.
Di sisi atas, ada tekanan free float.
Di tengah, yang lagi ngetrend adalah ‘salad’.
Di bawah, apa yang menekan?
Well, dari bawah, ada tekanan dari lesunya sentimen pasar seperti yang kami ulas pada artikel berikut: ‘IHSG: Masalah Yang Tak Terlihat di Lapangan‘ (baca lagi yah, biar ketemu benang merahnya).
Coba lihat:
Sentimen sektoral menekan harga saham.
Sentimen free float menekan harga saham.
Sentimen pasar itu sendiri menjadikan para big money memutar otak, gue harus ngapain biar formula gue yang dulu: yang beta-nya hampir 1 terhadap IHSG, yang kacau balau karena perhitungan free float baru, disusun baru biar kembali jitu.
Masalahnya, mau jualan ngurangin bobot saham free float rendah, market lagi lesu. Akhirnya turun terus, dan seperti yang Anda lihat pada ulasan – ulasan kami, beberapa saham big cap kami terus rekomendasikan sell karena secara technical masih turun, dan technical ini merepresentasikan aktivitas pasar di dalamnya.
Jadi, kembali kami ingatkan: Pilih saham dengan benar, sesuai sentimen di pasar. Sentimen dibaca BUKAN dari berita, tapi dari pergerakan harga. Ikuti terus market bersama GaleriSaham & watchlist GS PRO Anda.
Apakah menggeser kumpulan gajah di halaman itu mudah? Engga. Banyak collateral damage-nya.
Segala hal yang disampaikan adalah murni opini pribadi. Silahkan menyampaikan comment ataupun masukan di bagian bawah artikel ini atau follow instagram @GaleriSaham untuk berinterakhir lebih lanjut.