Berikut adalah data yang di’compile’ oleh tim GS PRO:
Akankah inflow asing terus terjadi di IHSG ?!?!
Asing sejak awal tahun hingga 12 Oktober 2018 (level terendah) membukukan jual bersih sebesar USD4,12miliar, tetapi sejak level ini asing sampai saat ini telah melakukan beli bersih sebesar USD882juta atau sekitar Rp13triliun. Inflow asing yg besar dalam 1.5 bulan terakhir berhasil membuat IHSG naik dari level 5.703 (12Okt18) ke level 6.013 naik +5.4%. Pembelian asing ini terlihat cukup konstan dan terlihat masih akan berlanjut seiring dengan perbaikan rupiah seiring apresiasi asing akan kebijakan pemerintah maupun BI dalam mengendalikan CAD.
Inflow asing ini bisa jadi adalah sebuah AWAL dari trend naik IHSG, tetapi ada satu isu yg patut diperhatikan yaitu event G20 dimana US-China akan bertemu utk membicarakan tradewar yg selama ini membebani pergerakan indeks global. Jika tidak terjadi kesepakatan diperkirakan ekonomi global akan melambat pada tahun depan, terutama China.
China yg melambat tentunya akan membuat permintaan komoditas menurun sehingga harga-harga akan turun juga. Sebagai catatan byk negara EM yg sangat bergantung pada harga komoditas dan Indonesia adalah salah satunya. Maka dari itu event G20 30 Nov18 akan sangat menentukan inflow beli asing masih akan berlanjut ke negara-negara EM, termasuk Indonesia atau tidak.
Dan jika skenario baik yg terjadi, yaitu US-China terjadi kesepakatan maka saham-saham Bigcaps yang akan diserbu, yaitu perbankan (BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, BBTN, ASII, TLKM, HMSP (terlepas dari pembobotan ulang free float). Sesudah itu baru disusul saham-saham middle cap. Ikuti terus trading plan saham – saham ini melalui watchlist harian GS PRO Anda.
GS PRO – Your Professional Trading Planner
Bagaimana efek inflow asing terhadap mata uang Rupiah? Simak ulasannya disini: