Apa itu free float saham? Sederhananya, Free Float adalah jumlah lembar saham minoritas yang beredar dan dapat ditransaksikan di pasar reguler.
Sebelum berbicara lebih lanjut, mari kita pahami dulu konsep dasar kepemilikan saham yang berlaku di pasaran.
Misalnya sebuah perusahaan dengan kode saham FRFL dikatakan ekuitasnya adalah Rp. 5.000.000.000,- dengan jumlah lembar saham sebanyak 1.000.000 lembar. Jika pemilik mayoritas adalah Bryan dengan nilai ekuitas Rp. 2.500.000.000,-, maka bisa dipastikan bahwa Bryan memiliki kepemilikan saham sebesar (Rp. 2.500.000.000,- / Rp. 5.000.000.000,-) = 50%. Tentunya Bryan juga memiliki 50% lembar saham sebanyak 500.000 lembar ya. Bryan adalah investor mayoritas perusahaan tersebut. Nah, jangan mikir Bryan trading harian sahamnya yah. Dia tentunya hanya menyimpan sahamnya, menjaga operasional perusahaan terus meningkat, dan menikmati hasil keuntungan dari deviden tahunan.
Nah, ada juga Grace yang merupakan partner bisnis, yang mendirikan perusahaan bersama dengan Bryan, ia memiliki 200.000 lembar saham perusahaan FRFL . Nah, dari total 1.000.000 lembar, kepemilikan Grace tentunya sebesar 200.000 / 1.000.000 = 20% kepemilikan. Apakah Grace trading saham FRFL setiap hari? Ingat, berpikir dari sudut pandang investor, bukan trader, apalagi spekulan. Grace tentu akan memastikan operasional perusahaan berjalan lancar, dan ia menikmati keuntungan dari pembagian laba perusahaan. Apa itu? Deviden.
Ada juga James. Ia ternyata memiliki 20,1% kepemilikan di perusahaan tersebut. Artinya, James memiliki 20.1% x 1.000.000 lembar = 201.000 lembar saham. Dalam hal ini, sama seperti Bryan dan Grace, James mengharapkan perusahaan tumbuh berkembang dan menikmati deviden tahunan.
Apakah James akan trading saham? Eits, dia investor lho. dan jika dia trading saham, dia jual sahamnya 5.000 lembar saja, maka kepemilikan James di perusahaan tersebut akan dibawah Grace, dan dia akan kalah power daripada Grace. Jadi kebayang yah, investor mayoritas / pengendali cenderung ga akan tradingin saham perusahaan miliknya.
Nah, investor fokus pada deviden. Apa yang Anda fokuskan dalam bertransaksi saham? Apakah Anda memiliki mindset selayaknya seorang investor? Apakah Anda siap menjadi investor? (Baca: Waktunya mencari passive income dari investasi saham Anda) Jika belum, Anda tetap bisa fokus di sumber lain: Capital gain (Tonton: Dua sumber income wajib Anda dari saham)
Oke, lanjut ya…
Jadi dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa pemilik mayoritas perusahaan FRFL adalah:
- Bryan: 50% ownership
- James: 20.1% ownership
- Grace: 20% ownership.
Sisanya siapa? ada sisa (100% – 50% – 20.1% – 20%) = 9.9%. Ini adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pihak lain (minoritas), dalam hal ini bisa perorangan, institusi, lokal, maupun asing. Nah, sesuai ketentuan, jika kepemilikan di bawah 5% maka tidak dianggap sebagai majority shareholder. Dan atas dasar ini pula, jumlah saham yang kepemilikannya dibawah 5%, dijumlahkan, dan dianggap sebagai free float: lembar saham yang dimiliki oleh pihak minoritas yang dianggap bisa aktif ditransaksikan di pasar. Dengan kata lain, pasar hanya bisa bertransaksi di 9.9% saham yang ada.
Jika ada 2 perusahaan, yang satu free floatnya 9.9%, yang satu lagi free float 20%, mana yang kira – kira pergerakan harganya lebih mencerminkan aktivitas pasar? Tentu yang free floatnya 20% bukan? Semakin tinggi free float, semakin dapat dianggap pergerakan harga saham tersebut merupakan cermin aktivitas pasar.