Dear All,

Bulan September 2018 tidak lebih baik dari bulan sebelumnya, dan memperpanjang fase konsolidasi pasar dari sejak bulan Mei 2018. Ini berarti sudah 5 bulan pasar saham berkonsolidasi dan tidak bergairah kecuali beberapa saham saja. Semakin pasar (dan harga saham) berkonsolidasi, semakin tidak menarik di mata trend optimizer. Semakin tidak menarik, tentu semakin kita hanya menjadi penonton.

Berikut kami sampaikan kinerja portfolio kami sepanjang bulan September 2018. Note: Perhitungan portfolio kami setara dengan cara perhitungan reksadana. Jadi bukan sekedar rata – rata return per saham untung maupun rugi.

Pada tabel di atas terlihat bahwa sepanjang bulan September 2018 kinerja bulanan portfolio GS PRO melemah -0.46%, namun lebih baik daripada pelemahan IHSG yang turun -0.70%.

Pada kolom selanjutnya, terlihat bahwa sepanjang tahun 2018 (year to date), portfolio GS PRO berhasil mempertahankan kinerja positif dengan tumbuh +17.36% di tengah gejolak pasar, jauh lebih baik daripada IHSG yang bahkan negatif kinerjanya sebesar -5.96%.

Pada kolom di samping kanan, dengan membandingkan NAB bulan September 2018 dengan September 2017 (year on year), portfolio mampu tumbuh sebesar +21.94%, jauh di atas IHSG yang hanya tumbuh +1.28%.

Hal di atas menunjukkan bahwa metode trend optimizer yang konsisten kami pakai dari sejak tahun 2009 menjadi sangat amat efektif ketika pasar bergerak uptrend, dan efektif menjauhkan kita dari transaksi berlebihan ketika pasar sedang tidak begitu bagus.

Pada bagian bawah tabel, terlihat bahwa komposisi CASH : STOCK sebesar 83 : 17. Artinya. jika pasar mulai bullish, ada cash untuk membeli dalam jumlah besar. Jika pasar ternyata kembali bearish, saham tersisa tinggal sedikit sekali.

Berikut adalah visualisasi kinerja kami:

Grafik di atas menunjukkan bahwa metode trend optimizer yang diterapkan mampu mempertahankan kinerja portfolio untuk selalu positif dan jauh di atas IHSG. Hal ini karena kami hanya menyimpan saham yang bergerak uptrend, menghindari menyimpan saham yang bergerak downtrend. Baca: Portfolio Zombie.

Bagaimana komposisi sektoral dari portfolio GaleriSaham?

Dari chart di atas, portfolio kami yang terdiri dari saham – saham hasil analisa teknikal yang sudah memenuhi syarat beli, terbagi ke 3 sektor terbesar yakni: MINING, INFRA, dan BASIC INDUSTRY.

Tidak ada transaksi yang signifikan sepanjang bulan September menjadikan porsi cash kami relatif tinggi. Kembali ke tabel paling atas, sectoral composition ini hanya untuk 17% total portfolio kami yang terdiri dari saham. Sisanya sebesar 83% merupakan cash. Benefit terbesarnya adalah: jika pasar mulai bullish, ada cash untuk membeli dalam jumlah besar. Jika pasar ternyata kembali bearish, saham tersisa tinggal sedikit sekali.


Waktunya mengisi portoflio investasi Anda dan mendapatkan recurring income jangka panjang dari saham unggulan. Portfolio trading belum bisa dimaksimalkan ketika pasar bearish, namun peluang besar di portfolio investasi.

Richtirement Planning Workshop | 4 Seats Left

Free Newsletter

Segera daftarkan email anda ke mailing list kami untuk memperoleh informasi & rekomendasi saham terbaru via email setiap hari secara gratis (tanpa syarat apapun)

Pendaftaran berhasil - Cek email anda untuk proses verifikasi