Dear All,
Tidak terasa kuartal pertama 2024 sudah berakhir. Kami melihat kinerja baik swing trading ataupun trend following bergerak beriringan. Apakah Anda setuju? Bagaimana dengan kinerja saham-saham di portfolio Anda?
Pada kesempatan ini kami ingin memaparkan kembali kinerja di kuartal 1 tahun 2024. Sudah menjadi komitmen kami untuk selalu transparan dalam memberikan ulasan teknikal serta pemaparan kinerja secara periodik.
Trend Following
Kita mulai dari kinerja trend following. Terlihat pada bulan Maret kinerja trend following telah tumbuh sebesar 5,71%, jauh di atas IHSG yang malah bergerak turun sebesar – 0,08%.
Adapun kinerja trend following sepanjang kuartal 1 tahun 2024: Profit Trader Club tumbuh sebesar +9,43%, jauh di atas IHSG yang hanya bergerak 0,51%. Lumayan bukan, tumbuh jauh di atas deposito hehehe
Grafik di atas menunjukan visualisasi bagaimana hasil kinerja trading GaleriSaham menggunakan indikator Profit Trader Module di strategi trend following. Walaupun sempat turun di bulan Februari karena market yang sedang sideways, namun strategi kami masih berhasil melampaui jauh kinerja IHSG karena pemilihan saham yang tepat dengan strategi dan trading plan yang sistematis, serta disiplin dengan money management.
Apa saja kontributor kinerja trend following sepanjang 1Q24?
Saham-saham di atas merupakan saham yang terdapat di dalam portfolio sejak 1 Januari 2024 hingga 28 Maret 2024. Terlihat saham yang memberikan memberikan return tertinggi ada di saham BRIS, PTMP, GTRA dan TPIA. Sedangkan saham yang mencatatkan kinerja negatif ada di saham ABMM, TOBA, PTMO, dan AGRO. Ini merupakan total return dari setiap posisi saham, baik yang realized ataupun unrealized profit & loss.
Dengan Profit Trader Module dan Trend optimizer dapat membantu Anda untuk memaksimalkan profit dan menekan kerugian seminimal mungkin. Terlihat dari rata-rata saham yang turun hanya sebesar -7,00% sedangkan saham yang naik rata-ratanya mencapai 19,57%.
Swing Trading
Beralih ke kinerja swing trading, terlihat pada bulan Maret, kinerja ini telah tumbuh sebesar 2,11%, yang mana jauh di atas IHSG yang bergerak turun -0,08%.
Kinerja kami secara Year to Date juga masih bertumbuh sebesar +5,15%, tentunya masih jauh di atas IHSG yang hanya bergerak 0,51%. Hanya dengan konsisten terhadap metode dan disiplin terhadap trading plan, kinerja trading bisa bergerak jauh di atas kinerja IHSG.
Grafik di atas menunjukan visualisasi IHSG, terlihat walaupun IHSG bergerak stagnan (bahkan terkoreksi di bulan Maret), kinerja swing trading Profit Trader Club masih bergerak naik. Market yang bergerak sideways memberikan keuntungan bagi swing trading, karena momentum buy low sell high menjadi lebih menguntungkan.
Saham-saham di atas merupakan saham yang terdapat di dalam portfolio sejak 1 Januari 2024 hingga 28 Maret 2024 yang merupakan total return dari setiap posisi saham, baik realized ataupun unrealized profit & Loss. Terlihat saham yang memberikan return tertinggi ada di saham SGER, IMAS, BRMS, MEDC dan HEAL. Dan saham yang mencatatkan kinerja negatif ada di saham CPIN, BBYB, BRMS, TLKM, dan MDKA.
Yess, dengan Profit Trader Module dan Trend Optimizer dapat membantu Anda untuk memaksimalkan profit ketika market sedang sideways, terlihat dari rata-rata saham yang turun hanya sebesar -6,6% sedangkan saham yang berhasil taking profit rata-rata mencapai 9,15%.
Kesimpulan
Keadaan market yang masih cenderung sideways tentunya akan menguntungkan swing trader, banyak peluang untuk bottom fishing (tentunya dengan metode swing trading menggunakan Profit Trader Module) ataupun hanya sekedar buy low sell high. Namun bukan berarti tidak ada keuntungan untuk trend following ya.
Ingat, jangan sampai tersesat di market. Jika hasil trading Anda sering terbalik dengan market, jika bingung memilih saham apa yang cocok untuk swing trading dan trend following, jika Anda masih khawatir dengan berita-berita yang beredar dan pada akhirnya kehilangan peluang, dan jika Anda sering ‘nyangkut’ di saham, Profit Trader Club dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda.
