Dari sejak berdiri tahun 2009, cukup banyak yang bertanya begini: “Kok ga ada rekomendasi teknikal real-time sih?”, “Kok ga bikin group saham sih?”.
Nah, kali ini kami kupas alasan mengapa tidak ada rekomendasi ataupun group saham real-time untuk teknikal. Semuanya demi kebaikan Anda.
Begini…
Anda sedang bekerja, jaga toko, praktek, perjalanan dinas, mengurus rumah tangga, dan sebagainya. Bagaimana Anda bisa fokus bekerja jika menunggu rekomendasi transaksi jual beli melalui smartphone Anda? Jelas pendapatan utama adalah dari pekerjaan Anda bukan? Nah, setelah rekomendasi real-time Anda terima, lalu Anda buka aplikasi online trading Anda, memantau pasar, lihat bid offer, berpikir, lalu segera bertransaksi. Ini namanya 1 siklus order. Oke sih jika rekomendasinya 1 saham per hari.
Namun coba Anda perhatikan, berapa banyak saham yang direkomendasikan dalam 1 hari oleh para pemberi layanan real-time? Biasanya lebih dari 5 saham. Artinya Anda akan melakukan 5 siklus order atau bahkan 10 siklus order. Wah, banyak sekali dan jelas memakan waktu yang tidak singkat bukan?
Pertanyaan yang lebih penting, dari 10 rekomendasi real-time dalam sehari (misalnya), saham mana yang akan Anda ikuti? Semua (10) saham? 5 saham saja? 3 saham pertama saja? Atau saham ke-7? atau saham ke-2 dan ke-4? bagaimana Anda memilihnya? Semakin ribet bukan?
Alhasil Anda akan terlalu sering trading dan mencoba, dan biasanya frekuensi transaksi itu berbanding terbalik dengan profitabilitas.
Begini, namanya group, isinya pasti ratusan orang bahkan ribuan. Sering ga ketika membuka group Anda, ada +1000 unread message? Ini baru 1 group, kalau anda follow 10 group? total bisa ada +10.000 unread message. Apakah Anda akan baca? Kami berani taruhan: T.I.D.A.K. Dari +1000 unread message bisa jadi admin kasih 12 rekomendasi saham. Ini artinya, Anda mencari rekomendasi di tumpukan jerami. Semakin banyak group saham Anda, semakin pusing Anda dibuatnya. Pekerjaan Anda akan terganggu jika Anda mengikutinya. Biasanya jika sudah begitu, untung tak didapat, pekerjaan tak berprestasi. Jadi, apakah Anda akan menanti +10.000 unread message lain setiap harinya? Jelas kami tidak menyarankan itu.
Transaksi Anda akan lebih karena mencoba – coba info mana yang dirasa benar, bukan yang benar – benar B.E.N.A.R.
Nah, ini salah satu kekhawatiran utama kami. Sangat mungkin ada penunggang gelap yang ingin memanfaatkan seluruh penghuni group untuk dimanfaatkan dalam distribusi sebuah saham. Coba deh Anda perhatikan, ketika ada sebuah saham naik tajam, biasannya group – group saham tertentu ramai membicarakannya. Biasanya ada pom – pom (cheerleaders) untuk menyemangati para member ikutan beli. Aduh, harga udah naik tinggi kok masih dikomporin beli? Dimana hati nurani sang pom – pom? Dimana akal sehat sang pengikut?
Kita perlu tahu, yang paling tidak kompak di pasar modal itu adalah retail. Mengapa? Karena setiap orang sibuk dengan dirinya sendiri; bekerja, berbisnis, mengurus rumah tangga, atau kuliah, dan sebagainya. Karena bagi sebagian besar, investasi saham hanyalah alternatif & sampingan, di tengah kesibukan utama masing – masing.
Pengalaman kami menjadi konsultan investasi bagi nasabah – nasabah institusi dalam 9 tahun terakhir ini menunjukkan bahwa Institusi jauh lebih memiliki arahan daripada retail. Investor Institusi memiliki asosiasi sesuai industrinya dan mereka memiliki panduan yang jelas atas apa yang terjadi. Bisa kami katakan, di kalangan institusi, group sahamnya hanya satu / sedikit. Namun di kalangan retail, grup sahamnya ratusan, namun membernya cenderung sama orangnya. Nah lhoo. Siapa yang rugi?
Yang rugi adalah investor retail yang tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, karena dengan tidak adanya pondasi analisa yang cukup serta kekompakan, akhirnya menjadi sasaran bagi bandar – bandar serta pom – pom yang tidak bertanggung jawab untuk membantu menjalankan aksi mereka.
Coba cek, dari beberapa saham yang nyangkut, berapa kali diakibatkan karena ikut – ikutan tanpa alasan yang jelas?
Kami memiliki target kinerja return juga lho, dan semuanya sudah dituangkan dalam analisa dan rekomendasi harian maupun GS PRO. Analisa dan rekomendasi ini kami jalankan 100% karena memang pada awalnya, ulasan teknikal di GaleriSaham.com adalah trading journal kami sendiri agar tidak lupa dan menjadi trading plan harian kami dan Anda tentunya. Trading Journal ini kami buat untuk mengakomodasi kebutuhan atas bervariasinya client kami, baik dari perorangan maupun institusi.
Karena kami bukan admin social media melainkan analis & trader serta konsultan bagi berberapa institusi, maka kami sangat mengerti bahwa semakin banyak informasi kita dapatkan, semakin penuh kepala kita dan semakin sulit mengambil keputusan. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah analisa yang relevan dan tepat sasaran. Analisa semacam ini frekuensinya jauh lebih sedikit namun mudah diikuti karena sistematis. Itu sebabnya kami berikan rekomendasi teknikal setelah market tutup sebagai trading plan keesokan hari dan real-time fundamental info melalui private channel GS PRO untuk membantu proses stock picking Anda. Dengan informasi fundamental dan teknikal yang didapatkan, kita tinggal menggunakan watchlist yang merangkum semuanya dan menjadi trading plan kita bersama. Tentunya dengan kualitas yang sama seperti yang didapatkan oleh investor institusi. Adil bukan?
Jadi, mengapa GaleriSaham tidak membuka group interaktif saham? Itu karena demi kebaikan kita bersama.
Ikuti selalu rekomendasi komprehensif GS PRO yang bisa menjadi referensi & panduan utama Anda bertransaksi saham dengan lebih menguntungkan. GS PRO menjadikan setiap orang memiliki rekomendasi layaknya investor institusi. Cek informasi GS PRO selengkapnya dibawah ini:
Kami selalu mengajak setiap orang belajar melakukan analisa yang simple, efektif dan sistematis. Dengan demikian setiap orang bisa mandiri dalam bertransaksi. Segala referensi yang dimiliki bisa dianalisa dengan lebih objektif dan profitabilitas meningkat. Cek training kami: Systematic Trading Management for MEGA Profit yang rutin kami adakan untuk mendukung ekosistem pasar modal Indonesia yang lebih sehat. Cek informasi STM selengkapnya dibawah ini: