Sebuah catatan transaksi saham mulai dari tanggal dan harga, dan nominal pembelian saham, hingga tanggal, harga, dan nominal penjualan saham. Trading journal sangat penting dibuat untuk mereview efektivitas trading plan, kinerja transaksi saham, dan portfolio.
Trading Journal harus berisi:
- Saham yang dibeli
- Tanggal Beli
- Harga Beli
- Jumlah saham
- Harga pasar
- Persentase unrealized profit / loss
- Harga Jual
- Tanggal Jual
- Lama Menyimpan
- Persentase realized profit / loss
Contohnya adalah seperti ini:
Tabel di atas adalah Internal Trade Journal layanan GS PRO kami. Cek informasi selengkapnya disini.
Dengan memiliki trade journal, trader akan memiliki gambaran seberapa efektif trading plan yang ia miliki DAN ia jalankan. Dengan memiliki trade journal, trader bisa me-review strategi yang dijalankan dan melakukan tindakan korektif jika sering terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian. Trade journal bisa digunakan untuk menghitung kinerja portfolio dengan objektif dan bisa menjadi benchmark jangka pendek, menengah, dan panjang.
Oh iya, bicara mengenai benchmark, maka benchmark kita sebagai investor adalah IHSG. Pastikan portfolio Anda tumbuh lebih tinggi dari IHSG, bukan sebaliknya. Buat apa cape – cape trading dan membentuk portfolio jika hasilnya dibawah IHSG?