Setiap emiten di bursa efek Indonesia memiliki kode khusus. Kode saham ini memiliki ciri – ciri antara lain:
- Setiap kode memiliki 4 huruf kapital.
- Kode saham umumnya mirip dengan nama perusahaannya. Misalnya:
- PT. Bank Central Asia Tbk memiliki kode perusahaan: BBCA.
- PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki kode: TLKM.
- PT. Mayora Indah Tbk memiliki kode: MYOR.
- Ada juga kode saham yang tidak mirip dengan nama perusahaan, namun dengan nama produk utamanya. Contoh:
- PT. Mulia Boga Raya Tbk, produsen keju merk Prochiz, kode sahamnya: KEJU.
- PT. Graha Layar Prima Tbk, pemilik Blitz Megaplex yang kini berniama CGV Cinema, kode sahamnya: BLTZ.
- PT. Era Mandiri Cemerlang Tbk, sebuah perusahaan perikanan, kode sahamnya: IKAN.
- Ada juga kode saham yang tidak ada hubungan sama sekali dengan nama perusahaan maupun produknya. Contohnya:
- DOID, mewakili PT. Delta Dunia Makmur Tbk. Dahulu DOID adalah kode untuk perusahaan bernama PT. Daeyu Orchid Indonesia. Namun perusahaan ini dibeli keseluruhannya oleh PT Delta Dunia Makmur yang bisnisnya berbeda total sehingga namanya berubah menjadi PT Delta Dunia Makmur Tbk dengan kode saham tetap sama, DOID.
- MYRX, mewakili PT. Hanson International Tbk. Dahulu MYRX adalah kode untuk perusahaan bernama PT Mayertex Tbk. Namun perusahaan ini dibeli keseluruhannya oleh PT. Hanson International Tbk yang bisnisnya berbeda total dengan kode saham tetap sama: MYRX
- Ada juga kode – kode lain seperti dengan awalan X seperti XICI dan sebagianya. Namun karena ini tidak terkait dengan sebuah emiten, maka tidak kami bahas disini ya.
Tujuan pengkodean saham ini antara lain:
- Menyederhanakan nama perusahaan di bursa efek Indonesia.
- Mempermudah investor& trader melakukan transaksi saham.
- Mempercepat proses transaksi di pasar.
- Pengolahan data lebih baik.
Mau tahu perusahaan apa saja yang ada di bursa efek indonesia dan apa saja kode – kodenya? Silahkan cek di https://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/