Sumber : pexels.com
‘Aku masih nyangkut di saham A nih, mau cutloss sayang banget. Nanti juga naik lagi’
Apakah kamu pernah mendengar seperti itu? Atau jangan-jangan kamu sendiri yang seperti itu?
Hati-hati! Jika kita menyimpan saham yang sedang dalam fase trend turun dan kita tidak segera melakukan cutloss, maka kerugian yang kita alami pun akan semakin besar.
‘Tapi kan kerugian belum dianggap rugi kalau kita belum menjual saham tersebut?’ Ya betul.
Tapi konsep ini juga bisa sangat berbahaya.
Alih-alih kita berharap semoga sahamnya kembali rebound dan bisa dijual, eh malah turun terus.
Jadi kita tidak bisa fokus dan mendapatkan momentum saham lain yang sedang uptrend.
Berikut kami berikan 3 cara cutloss yang bisa kamu gunakan:
1. Break Trendline
Ketika kamu membeli sebuah saham dan tiba-tiba harga saham tersebut malah gagal bertahan diatas trendline, maka trading plan kamu adalah jual dengan apapun kondisi profit kamu.
2. Break Moving Average
Disini kamu bisa menggunakan MA200. Kenapa harus MA200? Karena area ini merupakan area support psikologis jangka panjang. Karena saham yang berada di bawah MA200 akan sulit untuk bergerak uptrend. Jadi jika sahammu berada di bawah MA200 sebaiknya dijual. Intinya jangan sampai deh kamu menyimpan saham yang berada di bawah MA200.
3. Break Support Fractal
Ini merupakan metode yang selalu kami pakai. Kenapa? Karena fractal adalah level support terdekat dari harga saham yang kamu miliki. Jadi sebelum dia menembus trendline maupun MA200 biasanya dia menembus level fractal terlebih dahulu.
Jadi bagi kamu para trader, cutloss merupakan hal yang sangat wajib. Ingat! sebelum kamu terjun ke dalam dunia trading, kamu harus memiliki risk Management (Cutloss) yang baik dan dijalankan dengan disiplin.
Kamu bisa join ke GSPRO agar kamu bisa mempelajari metode cutloss secara optimal. Dengan menjaid GS PRO member, kamu juga akan mendapatkan analisa, berita ter-update, dan rekomendasi investasi #SahamJAGOan yang menarik, konsisten, dan yang akan terus tumbuh dari waktu ke waktu.