Sumber : https://www.pexels.com/

Article from Finansialku.com

Tidak semua pernikahan akan berjalan mulus dan terkadang perceraian menjadi salah satu jalan keluar yang paling baik. Tentu di dalam perceraian, anak – anak tidak boleh menjadi korbannya.

Sebisa mungkin seorang single parent bekerja dan berusaha untuk review mengurus anaknya. Namun, ketika masalah masalah keuangan tidak semua orang paham dan siap.

Di bawah ini telah dirangkum 10 kesalahan pengelolaan keuangan yang sering dilakukan oleh single parent :

#1 Tidak Mempersiapkan Dana Pendidikan

Pendidikan merupakan bekal utama yang dapat Anda berikan untuk anak Anda. Sibuknya Anda bekerja untuk kebutuhan sehari – hari harus mengikuti dengan kesadaran akan pentingnya anak Anda.

Dalam keuangan, yang diambil oleh prioritas keuangan untuk menentukan langkah finansial yang sebaiknya diambil. Ingatlah untuk tidak memiliki hak anak untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang sesuai.

#2 Tidak Memiliki Asuransi Jiwa

Menjadi single parent, berarti anak Anda akan menanggung hanya pada diri Anda sendiri. Kepada Anda membayangkan nasib mereka tiba – tiba Anda meninggal atau tidak mampu bekerja untuk menghidupi keluarga?

Untuk itu, asuransi jiwa yang perlu dimiliki oleh orang tua tunggal, paling tidak hingga anak telah mencapai usia mandiri, di mana dengan pendidikan yang didapatnya, ia akan mampu bekerja dan menghidupi diri sendiri.

#3 Tidak Memiliki Proteksi Lebih

Orang tua tunggal memiliki risiko kesehatan yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena gaya hidup dengan beban dan tanggung jawab yang lebih besar.

Tidak sedikit orang tua tunggal yang bekerja ekstra untuk dapat menghidupi keluarganya. Hal ini akan meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Oleh karena itu, orang tua tunggal wajib memiliki perlindungan kesehatan yang lebih besar dibandingkan pada saat berpasangan. Perlindungan wajib dimiliki minimal agar keuangan keluarga tidak terbebani.

#4 Membayar Premi yang Terlalu Mahal

Memiliki perlindungan adalah hal yang tepat dan sebaiknya Anda lakukan sebagai orang tua tunggal. Tentu, setiap asuransi memiliki beban premi yang harus Anda bayar.

Premi ini dapat menjadi boomerang keanggotaan Anda tidak memilih asuransi dengan tepat.

Pilihlah asuransi yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Jangan pilih asuransi karena ketakutan Anda atau ‘ikut – ikutan’. Ketahui kebutuhan dan apa yang menjadi prioritas Anda. Kemudian, lindungilah prioritas tersebut.

Asuransi perlindungan finansial dari risiko kerugian keuangan dan beban keuangan. Jangan sampai karena asuransi, Anda yang terkena beban finansial lebih awal.

#5 Tidak Memiliki Dana Darurat

Kebanyakan single parent hanya tinggal pada fase bulanan untuk bertahan hidup dan ketika terjadi sesuatu yang membutuhkan dana besar, single parent kewalahan dan meminjam sana sini.

Hidup dari utang adalah langkah awal menuju keterpurukan keuangan. Kebiasaan berutang dapat membuat Anda terlilit utang dan kehilangan segalanya. Untuk itu perencanaan keuangan yang baik adalah kuncinya.

Kebiasaan ini sebaiknya dihindari dengan memiliki dana darurat. Dana ini tidak harus besar, namun harus disisihkan secara rutin, beberapa pun kesalahan.

Mulailah dengan angka kecil dan biasakan diri Anda untuk menyisihkan dana darurat.

Memiliki kebiasaan menyediakan dana darurat juga dapat melayani sebagai salah satu cara menabung. Jika memang dana tersebut tidak dipakai, maka dana tersebut dapat dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.

#6 Tidak Mempersiapkan Surat Warisan

Jangan menganggap surat warisan sebagai sesuatu yang tabu. Surat warisan penting ditulis untuk pembantuan kehidupan anak Anda kelak.

Siapa yang nanti bertanggung jawab untuk membayarnya. Bagaimana peninggalan diserahkan kepada anak Anda dan lain sebagainya.

Surat warisan akan sangat berguna untuk membantu anak Anda mendapatkan hak yang semestinya milik mereka. Surat warisan juga akan menghindari anak Anda dari proses hukum yang hanya menguntungkan pihak tertentu.

#7 Lupa Otoritas Pensiun

Mudah sekali untuk seorang single parent menjadi terlalu fokus dengan anak mereka dan lupa terhadap diri sendiri. Setiap orang tua pasti ingin yang paling baik untuk anaknya.

Tentang masa pensiun Anda sendiri, Anda juga masa depan masa depan anak sekaligus diri Anda. Anda tidak perlu harus membayar pada anak Anda yang nantinya akan memiliki kehidupan keluarga sendiri.

#8 Berinvestasi Tanpa Pengetahuan

Kini, telah terdapat banyak peluang investasi mulai dari emas, saham, reksa dana hingga properti. Untuk mengembangkan pun caranya sangat mudah dan praktis.

Namun, investasi yang salah untuk menambah uang, dapat menjadi ‘senjata makan tuan’ jika dilakukan tanpa pengetahuan.

Contoh pada saham di mana pengetahuan akan kondisi pasar dan pengolahan informasi adalah keahlian yang krusial.

Jika Anda ingin menguasai, suatu instrumen investasi di mana Anda tidak membutuhkan pengetahuan teknis atau yang terlalu rumit.

Jika memang Anda lebih tertarik dengan investasi yang membutuhkan pengetahuan, maka Anda dapat mengambil kelas pelatihan sebelumnya.

#9 Boros

Orang tua tunggal memiliki beban yang lebih besar dibandingkan dengan orang tua yang berpasangan. Masalah tersebut dapat menimbulkan stres yang mungkin menjadikan belanja sebagai pelarian.

Padahal hal ini adalah cara penyelesaian masalah yang salah. Belanja dengan uang kecil dan tidak penting jika diatur, sebenarnya akan menjadi signifikan.

Mungkin Anda tidak merasakan akibatnya sekarang, tetapi ketika Anda membutuhkan uang, Anda akan menyesali uang yang telah Anda habiskan.

Untuk itu, pertahankan gaya hidup sederhana demi tercapainya tujuan keuangan. Berhematlah ketika Anda bisa.

#10 Tidak Memiliki Anggaran

Walaupun ini menjadi daftar paling terakhir, tapi dapat dibilang bahwa kesalahan ini adalah yang paling sering dilakukan dan dapat berakibat sangat fatal. Banyak orang yang hidup tanpa memiliki anggaran keuangan yang benar.

Sebenarnya anggaran adalah urutan pertama dalam perencanaan keuangan. Dengan menyusun anggaran, Anda akan tahu apa yang Anda miliki atau tidak memiliki.

Selain itu, anggaran dapat menahan gaya hidup boros atau sifat belanja impulsif. Oleh karena itu, demi yang keuangan sehat, mulailah menyusun anggaran keuangan Anda dari sekarang.

Free Newsletter

Segera daftarkan email anda ke mailing list kami untuk memperoleh informasi & rekomendasi saham terbaru via email setiap hari secara gratis (tanpa syarat apapun)

Pendaftaran berhasil - Cek email anda untuk proses verifikasi