Kalian pasti sering melihat pola ketika sedang melakukan analisis sebuah saham bukan? Pola apa yang paling sering kalian liat? Apakah berbentuk seperti bendera? Atau malah seperti segitiga? Nah dalam analisis teknikal, mengidentifikasi pola pada chart merupakan salah satu bentuk analisis yang paling populer. Pola ini membantu kita untuk menganalisis pergerakan harga saham loh. Dan serunya, ini bisa digunakan untuk memproyeksikan pergerakan harga ke depannya dari pola yang terbentuk.
Kali ini kita akan membahas pola continuation. Apa itu? Pola continuation adalah pola yang akan menunjukkan tanda penerusan dari tren yang sedang terjadi, baik tren turun maupun tren naik. Istilah lainnya adalah: sideways setelah tren naik/turun. Di sini kita akan bahas dua pola continuation, yaitu flag dan pennant. Simak sampai akhir ya!
1. Pola Flag
Seperti namanya, konsolidasi harga membentuk layaknya bendera yang sedang berkibar. Pola flag didahului oleh tiang/pole yang terbentuk ketika harga sahamnya sedang rally, dan idealnya disertai dengan volume yang besar. Volume akan berangsur turun saat sedang membentuk flag pattern dan volume kembali meningkat saat terjadi breakout. Pola flag akan terkonfirmasi jika harganya menembus resisten flag pattern-nya.
Lalu bagaimana cara menentukan target pola flag ini? Biasanya target sesuai dengan tiang pola yang terbentuk sebelumnya.
Bingung ya? Yuk kita simulasikan di contoh saham dibawah!
Gambar di atas merupakan chart dari saham PTBA. Terlihat sebelum terjadinya tren naik, PTBA membentuk pola inverted head & shoulder dari bulan Mei hingga Juni. Ketika berhasil break neckline, kenaikannya dibarengi dengan volume yang terus meningkat.
Setelah itu PTBA mengalami technical correction dan membentuk sebuah flag pattern (panah hitam). Selama pola terbentuk, terlihat volumenya terus mengecil (panah hitam) dan tentunya kembali naik ketika terjadi breakout (lingkaran hitam). Ketika pola ini berhasil dikonfirmasi, kita bisa memproyeksikan target pergerakan selanjutnya menggunakan tiang/pole dari pola flag (panah biru). Dengan begitu target kenaikan PTBA selanjutnya berada di level 3310.
Contoh kedua adalah saham ADRO. Saham ini dua kali membentuk bullish flag pattern. Setelah rally membentuk tiang/pole (panah biru 1), ADRO berkonsolidasi membentuk pola bullish flag disertai dengan volume yang semakin mengecil (panah hitam 1). Saat berhasil break, volume naik cukup tinggi (lingkaran kiri). Target kenaikan ADRO menggunakan pole flag pertama berada di level 2420.
Begitu pula dengan bullish flag kedua (panah hitam dan biru 2), ciri teknikal ini kembali berulang seperti bullish flag pertama. Target kenaikan dari pola flag yang kedua berada di level 3260.
Lalu, bagaimana jika pola flag terjadi di tren turun? Tentunya harga akan terus tertekan jika pola ini berhasil dikonfirmasi. Seperti pada contoh di atas, pola flag muncul ketika PTBA berada dalam tren turun. Target penurunan pola flag di 2020 pun berhasil dicapai oleh PTBA.
2. Pola Pennant
Sama seperti flag, pola pennant juga terbentuk ketika harganya sedang istirahat (konsolidasi) di tren yang sedang terjadi. Ciri pola pennant adalah bentuknya berupa segitiga simetris kecil.
Pola ini terbentuk setelah terjadi fase strong uptrend yang cukup kuat, dan idealnya juga terjadi kenaikan volume yang cukup besar. Ketika konsolidasi, volume akan berangsur turun dan kembali meningkat ketika breakout. Bagaimana cara menentukan targetnya? Sama seperti flag, diambil dari tiang pola pennant yang terbentuk.
Bingung ya? Sini kita simulasiin:
Gambar di atas adalah chart dari pergerakan saham WEGE. Terlihat ketika WEGE dalam fase uptrend (harga > MA 50), WEGE mengalami technical correction sementara. Koreksi yang terjadi cenderung membentuk pola segitiga simetris alias pola pennant (garis putus-putus).
Sebelum WEGE terkoreksi, WEGE bergerak naik dengan cukup kencang membentuk calon tiang pola pennant dan disertai dengan volume yang makin tinggi. Ketika pola sedang terbentuk, volume berangsur-angsur menurun (panah hitam) dan kembali naik ketika breakout terjadi (lingkaran hitam). Breakout yang terjadi mengkonfirmasi pola pennat dan target kenaikan selanjutnya sama dengan tiang dari pola pennant. Dengan begitu target kenaikan WEGE berada di level 408 dan level tersebut berhasil dicapai.
Hal yang hampir sama juga terjadi pada INKP. Ketika INKP berada dalam fase uptrend yang ditandai dengan harga bergerak di atas MA 50, INKP terkoreksi dan membentuk pola segitiga kecil (garis putus-putus). Ketika INKP berhasil keluar dari pola tersebut, target kenaikan selanjutnya sama dengan panjang tiang pola pennant (panah biru). Dengan begitu target kenaikannya berada di level 15800 (garis hijau). Tidak perlu waktu lama untuk INKP bisa mencapai target kenaikannya.
Jadi sudah tau kan 2 pola continuation seperti flag dan pennant? Ketika kamu sedang melakukan analisis dan menemukan pattern seperti di atas, kamu bisa cermati bahkan bisa menentukan target pergerakan harga kedepannya loh. Jadi ga ada alasan buat kita males-males analisis ya! Karena trader sukses itu butuh proses dan kerja keras!