Sekarang sudah akhir November 2020. Sebentar lagi akhir tahun dan akan masuk ke tahun 2021. Apa kabar window dressing?
Apa itu window dressing? Silahkan simak disini.
Nah, apakah window dressing akan terjadi di tahun 2020 yang sepanjang tahun mengalami ‘krisis’ akibat pandemi? Mungkin Anda perlu cek dulu data di bawah ini:
IHSG per tanggal 24 November 2020 sudah kembali menguat ke level 5700, yang artinya adalah turun -10% dari pembukaan tahun 2020. Penurunan ini jauh lebih baik daripada estimasi penurunan EPS pada emiten – emiten yang berkisar 20 – 50% di tengah pandemi. Ini berarti posisi IHSG saat ini sudah jauh lebih baik daripada kondisi riil.
Apa artinya? Artinya ada PREMIUM value yang dilihat investor atas pasar modal Indonesia dibandingkan sektor riil saat ini. Investor melihat masa depan. Namun banyak pelaku pasar yang melihat saat ini: krisis akibat pandemi yang belum kembali normal.
Penurunan terdalam IHSG adalah mencapai 3937, atau -38% dari awal tahun 2020. Secara tidak langsung, ini mencerminkan penurunan laba bersih sebanyak 38% dari emiten – emiten di pasar modal.
Apa logika di balik ini?
Coba cek ilustrasi ini:
P/E IHSG 2019 misalnya 20,39x, kami bulatkan jadi 20x.
IHSG ada di level penutupan akhir tahun 2019 di 6300
Artinya EPS IHSG ada di level 6300 / 20x = 315.
Nah, misalnya EPS diasumsikan turun -38%, maka akan menjadi 315 x (100% – 38%) = 195.
Dengan asumsi P/E yang sama yaitu 20x, maka IHSG akan berada di nilai wajar 20 x 195 = 3906. Sama kan dengan titik terendah IHSG di bulan Maret 2020? Jadi kepanikan jual investor ketika itu merefleksikan penurunan EPS hingga -38%.
Apakah faktanya EPS para emiten turun sedemikian dalam? YES. di bulan september CNN Indonesia menyebutkan bahwa: Corona, Laba Emiten Bursa Anjlok 36,4 Persen pada Kuartal II. Wow, IHSG gerak lebih dulu daripada riil ya, Maret versus September (selang 6 bulan).
Namun tahun masih panjang bung. Baru kelar kuartal 2, ada kuartal 3 & 4 yang menanti. Apa iya akan sama buruknya? tentu tidak karena ekonomi mulai bergerak lagi.
OK, akhir cerita, misalnya faktanya adalah EPS IHSG turun -20% sepanjang 2020 (proyeksi) dari pencapaian tahun 2019, maka logikanya EPS menjadi: 315 x (100% – 20%) = 252 dimana jika dikalikan PER 20x menjadi 5040. (harga konsolidasi IHSG dari sejak Juli ada di kisaran 4900 – 5100. Mirip lah ya.
Sekarang berapa level IHSG? 5700. Artinya IHSG sudah berada di atas nilai wajar tahun 2020 (asumsi EPS drop -20%), namun bisa jadi investor forward looking untuk tahun 2021. Ini sebabnya kami menyebutkan: PREMIUM.
Nah, PREMIUM ini yang menjadi salah satu aspek aspek window dressing. Optimisme akhir tahun menghadapi tahun depan yang semakin membaik, namun ini terjadi bukan lagi di akhir tahun, namun dari sejak bulan oktober 2020 (dimana IHSG bertengger bolak balik di level 5000-an dengan asumsi EPS Drop -20%)
Jadi, dari level IHSG 5000-an yang merefleksikan EPS drop -20%, IHSG telah naik mencapai 5700 yang berarti naik +13% lebih dari nilai riil-nya. Ini adalah PREMIUM yang merupakan salah satu kompoten dari window dressing (forward looking).
Jadi, tidak bijak untuk menunggu window dressing akhir tahun, Kenaikan bursa sudah berlangsung dari sejak Oktober dan jangan masuk menunggu akhir tahun (harapan window dressing), namun maksimalkan peluang sekarang sekali market menilai PREMIUM di bursa ini wajar dan berada dalam tren naik yang kuat.
Artikel ini bukan untuk merekomendasikan beli semua saham sekarang juga, tetap perlu cek pergerakan teknikalnya ya. IHSG naik tidak semua saham naik. IHSG konsolidasi tidak semua saham konsolidasi.
Kita tidak tahu kapan bullish ini akan beristirahat, namun jangan pakai patokan bahwa window dressing akan terjadi di akhir tahun. Ingat, itu adalah ketika kondisi normal. Tahun 2020 adalah tahun GAK NORMAL:p
Have a nice trade! Enjoy early window dressing!