Trading mah, yang cepet dan pasti aja. Kalau udah naik, buruan jual. Lumayan kan untung 6% . Deposito butuh 1 tahun, ini seminggu dapet. Coba bayangkan sebulan 10x trade, bisa profit 60%!
Coba bayangkan, 6% sekali trade, 10x trade sebulan, selama 12 bulan, itu return udah 720%!!! Uang 100 juta jadi 72 Miliar, yes!!! (jargon marketing begini nih)
Tunggu dulu, baca lagi ke bawah ini.
Ketika kita trading cepat, mental yang dibentuk adalah mental kepastian, mencari yang pasti, yang predictable. Biasanya trading cepat dilakukan pada saham yang sideways, konsolidasi, dan kita merasa nyaman dengan hal tersebut. Tuh kan sudah di support, dia naik. Tuh kan sampai di resist, dia turun. Dan karena dilakukan berulang – ulang, maka menjadi sebuah kebiasaan.
Well, ga sesimple itu. Karena setiap konsolidasi selalu diakhiri dengan trend, baik itu tren naik (bullish) atau trend turun (bearish) Ketika kita kebiasaan trading buy low sell high, mencari profit cepat, maka ketika harga saham bergerak rally, kita (yakin deh) akan merasa terlalu tinggi ini saham naiknya. Harusnya turun nih, saya tunggu turun aja. Alhasil, trading Anda terhenti karena merasa tidak nyaman (yes, tidak nyaman, karena terbiasa trading ketika sideways) harga saham naik terus. Kita ketinggalan kereta, dan ketinggalannya tidak main – main lho.
Sebuah cerita seorang trader: Dulu saya punya saham ini di 1000. Sayang sudah dijual, trading beberapa kali saja modal 200 juta. Sekarang harga saham ini 2000 (tidak sedikit yang naiknya bisa 5x lipat lho). Cari untung 5% – 8%, beberapa kali trade seperti cerita di atas, lalu ketinggalan kereta karena harga sudah dianggap tidak masuk akan naiknya. Apalagi ditambah kesibukan pekerjaan. Coba kalau buy & hold, dari harga shaam 1000 ke 2000, sama seperti dana 200 juta itu menjadi 400 juta. Harusnya bisa dapat 1 Expander, hanya dapat 1 Nmax
Di atas adalah konsekuensi trading jangka pendek ketika harga bergerak bullish dan kita tidak mengikuti fase rally tersebut. Apa jadinya jika kita malah mulai trading ketika harga di atas? Misalnya di harga 1800 – 2000 kita memaksakan diri trading, ternyata harganya turun. Apa jadinya? NYANGKUT. Coba simak ya, mengapa nyangkut itu selalu terjadi dan selalu di harga atas melalui video di bawah ini: