Strategi average down itu bagus…
Ketika ada sebuah perusahaan, dengan fundamental yang baik, dengan kondisi harga sahamnya under-valued, maka terus membeli saham tersebut ketika mengalami penurunan (average down) adalah tindakan yang sangat tepat karena dengan horizon jangka panjang, seorang investor bisa membeli, mengakumulasi, dan menguasai sebuah perusahaan dengan harga relatif murah dan meraih benefit jangka panjang dari perusahaan tersebut.
Benefit yang didapat antara lain:
- Dividend Yield yang relatif tinggi. Bayangkan jika deviden sebuah saham secara konsisten lebih tinggi dari bunga deposito misalnya. Atau lebih tinggi dari tingkat sewa ruko, atau apartemen yang dimilikinya. Menarik bukan?
- Capital gain atas kenaikan harga saham yang sudah dimiliki dalam jumlah banyak, ketika pasar menyadari betapa perusahaan ini bagus, dan layak dihargai mahal. Tentu aset investor tersebut meningkat tajam tanpa harus bersusah – susah buka toko, masuk kerja, dan sebagainya. Setuju?
Coba lihat 3 komponen yang ditebalkan (bold) di atas: 1) Fundamental baik, 2) Under-valued, dan 3) Jangka panjang. Ini menjadi parameter penting bagi Anda ketika melakukan average down. Jika 3 hal ini tidak terpenuhi, bisa – bisa Anda hanya ‘menggali kubur’ Anda sendiri.
Mengapa demikian?
Karena Anda tidak menguasai apa yang anda beli dan tidak memahami diri Anda sendiri. Setiap kali harga bergerak turun sukup signifikan, Anda membelinya. Semakin turun, semakin Anda melihat sebuah peluang untuk membeli di harga yang lebih murah, bagaikan belanja di mall yang beri diskon besar – besaran, Tidak sedikit toko yang beri diskon besar itu sebentar lagi tutup. Maksudnya, bisa jadi saham yang Anda beli tidak naik – naik. Naik sih, tapi belum sampai average price Anda, harganya turun lagi. Semakin lama lah Anda ‘nyangkut’
Jika di awalnnya, average down Anda lakukan untuk mengakumulasi saham dengan average price serendah mungkin sehingga potential return semakin besar jika harga naik mencapai target price…
…di suatu titik, Anda akan berpikir, apa benar yang saya lakukan ini?
Average down Anda bisa berubah motif, dari yang membayangkan untung, menjadi: kapan saha bisa segera keluar dari saham ini. Motif average down Anda adalah menurunkan average price arag nanti kalau harga naik, gaperlu nanik banyak, sebatas naik mencapai average price Anda, anda bisa segera jual.
Ini adalah salah satu masalah besar jika sembarangan average down.
Simak ulasan selengkapnya pada 2 rangkaian video di bawah ini ya. (Jangan lupa like (kasih jempol ke atas) videonya & subscribe youtube channel kami untuk mendapatkan update vide terbaru khas GaleriSaham)
PART 1:
PART 2: