Saham ABCD sudah turun 50% dari titik tertingginya.
Saham XWYZ konsolidasi sehat setelah tren turunnya.
Pertanyaan kebanyakan orang: Kira-kira kapan sih harga saham rebound setelah tren turun? Nah salah satu yang bisa kamu tau adalah dengan terbentuknya reversal pattern.
Sebelum kita masuk ke reversal pattern, kamu harus tau tentang fase pergerakan harga terlebih dahulu.
Ingat bahwa fase pergerakan saham dibagi menjadi 3, yaitu uptrend, downtrend, dan konsolidasi. Fase uptrend adalah ketika harga saham bergerak membentuk Higher High (HH) Higher Low (HL) seperti contoh gambar di bawah ini.
Yang kedua adalah fase downtrend yang bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Pergerakan saham akan dikatakan downtrend apabila membentuk Lower High (LH) Lower Low (LL).
Yang terakhir adalah fase konsolidasi. Fase ini terjadi jika pergerakan harga saham tidak kemana-mana. Tidak membentuk HHHL maupun LHLL. Nah biasanya ketika saham dalam fase konsolidasi ini membentuk sebuah pola, dimana pada pola tersebut menggambarkan psikologis dari seluruh pelaku pasar.
Kali ini kita akan membahas konsolidasi yang bertipe reversal, yaitu bullish reversal. Ketika sebuah tren berbalik arah dari downtrend ke uptrend, perubahan tren tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba, namun mengalami konsolidasi terlebih dahulu. Nah pada saat itulah pola reversal terbentuk
Di sini kita akan membahas pola yang sering sekali muncul, seperti Inverted Head & Shoulder, Double Bottom, dan Cup & Handle.
Bagaimana penampakan dari pola-pola tersebut?
1. Inverted Head & Shoulder
Head & Shoulder. Pernahkah kamu mendengar kata tersebut? Mungkin kamu berpikir Head & Shoulder adalah suatu merk sampo. Nah ternyata di analisis teknikal juga ada loh apa yang disebut dengan Head & Shoulder.
Seperti contoh chart saham PTBA diatas, setelah mengalami downtrend, PTBA mengalami konsolidasi membentuk sebuah pola Inverted Head & Shoulder. Mengapa dinamakan demikian? Karena jika kita lihat, pola ini membentuk 2 bahu, kanan dan kiri (pada bagian left dan right shoulder), serta kepala (bagian head). Dan posisinya pun terbalik. Setelah terjadi pola Inverted Head & Shoulder dan berhasil menembus neckline 2380, pergerakan harga pun berbalik arah, yang tadinya downtrend menjadi uptrend.
2. Double Bottom
Pola konsolidasi selanjutnya adalah Double Bottom. Sama seperti Inverted Head & Shoulder, pola ini terjadi ketika pergerakan harga mengalami konsolidasi setelah downtrend (Cek chart di atas). Pola terjadi ketika menguji area support (area 470) yang sama sebanyak 2x sebelum kembali menuju resistennya. Setelah terjadi Double Bottom, arah harga pun berbalik arah menjadi uptrend.
3. Cup & Handle
Nah, kamu sudah tau kan pola-pola reversal itu apa aja? Kira-kira kalo Kamu lagi analis teknikal, kamu lebih sering lihat pola yang mana?