Market super bullish, naiknya ga berhenti – berhenti. Dikira mahal eh ternyata naik terus. Dikira bakal koreksi, eh masih naik lagi. Atau portfolio kamu merah ketika market bullish? Berarti ada yang salah dari langkah kamu.
Nah, ada 3 sinyal bahwa kamu sedang salah langkah ketika market sedang super bullish. Yuk simak penjelasannya dibawah ini ya :
1. Banyak Cash
Jika market sedang bullish dan kamu banyak cash ini pertanda kamu menjual saham di portfolio terlalu cepat padahal harga sedang naik dengan mantabnya. Atau malah kamu tidak berani beli saham yang sedang uptrend karena kebiasaan selalu menawar harga yang murah?
2. Harga Tinggi
Harga average saham di portfolio kamu terlalu tinggi semua. Ini tanda bahwa kamu terlambat beli dan akhirnya membeli di harga atas.
Biasanya sih karena sahamnya sudah terlanjur dijual di awal bullish. Jadinya ketika harga saham sudah rally kembali kamu ‘hilang barang’ karena kebiasaan naik sedikit langsung dijual padahal sahamnya masih bisa rally lagi.
3. Portfolio Kamu Masih Jeblok
Portfolio kamu masih jeblok ga sebanding dengan kenaikan IHSG. Artinya, ketika market bullish kamu tidak berhasil switching dari saham jelek ke saham yang bagus. Sehingga kamu terjebak pada masa lalu. Saham turun banyak eh kamu simpan terus. Kamu harus move on…
Jadi mau cari cuan dari :
- Window Dressing?
- Recovery setelah krisis?
- Corporate Action?
ENGGA GUNA! Kalo kamu naik dikit sahamnya dijual. Maka dari itu pentingnya trend following, sehingga portfolio kita bisa profit dengan maksimal.