Saat ini kalau kamu lewatin IKEA pas weekend, kamu pasti bingung ‘ini kenapa kok bisa rame banget’. Udah seperti tempat wisata aja. Bahkan antrian parkir aja mengular sampai ke jalan.
IKEA merupakan brand furniture terbesar dari swedia yang berdiri pada tahun 1943. Saat ini cabang IKEA di Indonesia ada 3. IKEA di Indonesia sendiri dibawa oleh PT. Hero Supermarket Tbk pada tahun 2013.
Kita pasti berpikir kan, kalo IKEA makin ramai artinya untungnya makin gede dong buat HERO?
Sebelum beropini, yuk kita cek data berikut :
HERO ini memiliki 2 segmentasi usaha yaitu
- Makanan (HERO Supermarket dan Giant)
- Non Makanan (IKEA dan Guardian)
Ternyata dari data diatas, keliatan banget ya kalo segmentasi non food (IKEA dan Guardian) penjualannya terus meningkat, sedangkan segmen food (HERO dan Giant) masih terus menurun. Dan secara laba pun keberadaan IKEA tidak membuat laba bersih HERO menjadi ciamik. Kenapa ya?
Tentu karena segmentasi penjualan dari makanan yang turun terus menerus.
Time to say goodbye Giant.
Jadi, dari data diatas, para manajemen HERO lebih memilih untuk fokus kepada segmen yang masih bertumbuh dibandingkan dengan segmen yang terus melemah.
Sehingga HERO lebih memilih untuk menutup seluruh gerai Giant di Indonesia dan fokus untuk mengembangkan IKEA dan guardian dengan harapan bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Namun apakah kamu setuju dengan langkah ini?
Menurut kamu apakah ada yang terancam dengan ekspansi HERO?