Book value adalah nilai ekuitas sebuah perusahaan. Ekuitas itu sendiri adalah nilai bersih perusahaan yang didapat dengan mengurangi antara total aset dengan total kewajiban. Jadi bisa dibilang bahwa semakin meningkat book value (ekuitas) maka semakin sustainable sebuah perusahaan. Book value (ekuitas) itu sendiri terdiri atas: total dari 1) modal dasar pemegang saham (pendiri) ditambah dengan 2) laba di tahan dari tahun ke tahun.
BOOK VALUE
Rumus menghitung book value perusahaan:
- Total Aset: Rp. 1.531.460.000,-
- Total Kewajiban: Rp. 795.440.000,-
- Ekuitas: Total Aset – Total Kewajiban = Rp. 1.531.460.000,- – Rp. 795.440.000,- = Rp. 736.020.000,-. Ekuitas = Book Value.
Dalam analisa saham, akan relatif sulit hanya mengetahui book value. Kita harus menyederhanakannya sehingga lebih cepat dalam mengambil kesimpulan. Maka dibagilah Book value dengan saham beredar (outstanding shares) dengan demikian kita akan mendapatkan: Book Value per Share.
BOOK VALUE PER SHARE
Rumus menghitung book value per share (BV)
- Book Value: Rp. 736.020.000,-
- Outstanding share: 1.000.000 lembar
- Book Value per Share: Book Value / Outstanding Share = Rp. 736.020.000,- / 1.000.000.000 lembar = Rp. 736,02 / lembar saham
Mengetahui Book Value per Share (BV) saja tidaklah cukup. Kita perlu membandingkannya dengan harga saham di pasar sehingga kita bisa tahu, apakah book value perusahaan ini di atas atau di bawah harga pasar, dan menjadi indikator bagi kita untuk menganalisa lebih lanjut.
PRICE TO BOOK VALUE (PBV)
Rumus menghitung Price Book Value (PBV)
- Market Price: Rp. 1500,-
- Book Value per Share: Rp. 736,02
- Price Book Value (PBV): Market Price / Book Value Per Share = Rp. 1.500,- / Rp. 736,02 = 2,04x (pembulanan menjadi= 2x)
Apa arti dari PBV 2x? Kita membeli sebuah perusahaan yang harganya itu 2x modal perusahaan. Ekstrimnya, jika perusahaan bangkrut dan dillikuidasi, maka kita hanya dapat kembalian 1/2 dari harga yang kita bayarkan.
Jika PBV hanya 0,5x, apa artinya? Kita membeli sebuah perusahaan yang harga belinya lebih rendah dari modal perusahaan tersebut. Ibarat beli tanah di bawah NJOP lah. Amit – amit perusahaan bangkrut, maka hasil likuidasinya 2x lebih besar daripada harga beli kita.
Namun PBV tidak bisa berdiri sendiri. Semua kembali ke prospek bisnis perusahaan di masa depan ya. Bisa jadi PBV begitu rendahnya karena minat & kepercayaan investor menguap dari perusahaan tersebut.
Demikian penjelasan mengenai Book Value, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui istilah – istilah dalam analisa fundamental / laporan keuangan, silahkan cek dibawah ini ya: