Right issue merupakan suatu peningkatan modal disetor suatu perusahaan. Peningkatan modal ini bisa untuk kebutuhan ekspansi, pembayaran utang, atau kombinasi keduannya. Dalam right issue, perusahaan menawarkan hak (right) kepada pemegang saham yang ada untuk mendapatkan saham baru yang tentu saja berarti menyetor modal dengan rasio tertentu. Jika pemegang saham tersebut tidak mengambil hak-nya, maka ia dapat menjual hak-nya tersebut kepada investor lain. Dengan demikian di pasar modal dikenal juga perdagangan right.

Contohnya begini. sebuah perusahaan startup AIUEO di bidang travel terdiri dari 5 pemegang saham dengan total modal disetor Rp. 1.000.000.000,- dengan komposisi berikut:

  • Anto: 10 lembar saham = 10% = Rp. 100.000.000,-
  • Inneke:  15 lembar saham = 15% = Rp. 150.000.000,-
  • Ubadila: 25 lembar saham = 25% = Rp. 250.000.000,-
  • Emon: 25 lembar saham = 25% = Rp. 250.000.000,-
  • Oban: 25 lembar saham = 25% = Rp. 250.000.000,-

Total ada 100 lembar saham beredar.

Karena bisnis yang berkembang, mereka harus menambah peralatan IT dan server baru untuk ekspansi. Ekspansi membutuhan modal bukan? Opsinya ada dua: pinjaman atau nambah modal. Keputusan RUPS adalah menambah modal karena tidak ada biaya karena tidak butuh bayar bunga pinjaman bukan. Mereka butuh tambahan Rp. 400.000.000,- untuk ekspansi tersebut. Dengan demikian, setelah penambahan modal, modal perusahaan ini menjadi Rp. 1.000.000.000,- + Rp 400.000.000,- = Rp. 1.400.000.000,-. Artinya, rasio Right Issue adalah 10 : 4, atau 5 : 2

Masing – masing pemegang saham AIUEO harus menyetor modal baru sesuai dengan proporsi kepemilikan saham mereka bukan? Jadinya hak penambahan masing – masing pemegang saham adalah:

  • Anto: Rp. 400.000.000,- x 10% = Rp. 40.000.000,-
  • Inneke: Rp. 400.000.000,- x 15% = Rp. 60.000.000,-
  • Ubadila: Rp. 400.000.000,- x 25% = Rp. 100.000.000,-
  • Emon: Rp. 400.000.000,- x 25% = Rp. 100.000.000,-
  • Oban: Rp. 400.000.000,- x 25% = Rp. 100.000.000,-

Porsi ini adalah sesuai dengan kepemilikan saham masing – masing, dan biasa kita sebut right / hak atau HMETD (hak memesan efek terlebih dahulu). Hal ini boleh dipakai oleh masing – masing untuk menyetor modal baru, atau jika tidak mau dipakai, bisa dialihkan ke pemegang saham lainnya. Jika semua mengikuti skema dan menambah modal sesuai dengan hak dan proporsi masing – masing, maka tidak ada perubahan struktur pemegang saham.



Bagaimana jika ada investor yang tidak mengambil hal-nya?

Contoh: karena tidak punya dana tunai karena kesulitan keuangan, Oban tidak bisa menambah modal sebesar haknya yaitu Rp. 100.000.000,-. Dan kebetulan Emon berminat mengambil jatah Oban. (jika di bursa efek, HMETD milik Oban bisa dijual ke pasar dimana kodenya ada tambahan -R) Dengan demikian, modal baru yang disetor Oban adalah 0, yang disetor Emon adalah Rp. 100.000.000,- (hak nya) + Rp. 100.000.000,- (pengalihan hak dari Oban) =  Rp. 200.000.000,-

Jika hal ini terjadi, maka struktur pemegang saham akan berubah. Jadinya sebagai berikut:

  • Nama | Modal Awal | Modal Tambahan | Modal Akhir | Persentase kepemilikan
  • Anto | Rp. 100.000.000,- | Rp. 40.000.000,- | Rp. 140.000.000,- | 10%
  • Inneke | Rp. 150.000.000,- | Rp. 60.000.000,- | Rp. 210.000.000,- | 15%
  • Ubadila | Rp. 250.000.000,- | Rp. 100.000.000,- | Rp. 350.000.000,- | 25%
  • Emon | Rp. 250.000.000,- | Rp. 200.000.000,- | Rp. 450.000.000,- | 32% (naik dari 25%)
  • Oban | Rp. 250.000.000,- | Rp. 0,- | Rp. 250.000.000,- | 18% (turun dari 25%)

Apa efeknya?

  1. Salah satunya adalah hak suara dalam pengambilan keputusan Oban berkurang, Emon meningkat.
  2. Pembagian keuntungan atau deviden pun berubah. Emon akan mendapat porsi deviden terbesar dibandingkan yang lainnya.
  3. Jika Emon bersekutu dengan Ubadila, maka mereka akan mengontrol keputusan perusahaan kedepan karena total kepemilikan mereka menjadi 57%.



Demikian konsep dasar dari right issue. Right issue adalah aksi korporasi untuk pemegang saham pengendali. Jika pemilik saham hanya mengharapkan capital gain, maka tidak perlu berpartisipasi dalam korporasi seperti ini.

Yuk lihat contoh praktek perhitungan harga wajar sebuah saham berkaitan dengan right issue disini.

Semoga penjelasan ini bermanfaat:)

Free Newsletter

Segera daftarkan email anda ke mailing list kami untuk memperoleh informasi & rekomendasi saham terbaru via email setiap hari secara gratis (tanpa syarat apapun)

Pendaftaran berhasil - Cek email anda untuk proses verifikasi