Dear All,

Pada kesempatan ini kami kembali melaporkan kinerja analisa & rekomendasi teknikal yang tercermin dalam kinerja portfolio GS PRO kami untuk periode Mei 2019, bulan yang sepi dan minim transaksi. Ini pun tercermin dari list transaksi saham kami yang sangat minim yang bisa Anda lihat di bawah. Minim transaksi bukan karena males transaksi, namun karena pasar secara teknikal tidak menunjukkan peluang. Jadi semua tindakan harus ada landasannya, bukan feeling atau kesibukan semata ya.

Berikut adalah tabel kinerja periodik GS PRO hingga akhir Mei 2019:

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada bulan Mei, pasar pada dasarnya terjadi koreksi cukup dalam. IHSG turun -3.81%. Kok dibilang dalam? karena biasanya saham – saham turun 3x lipat daripada IHSG itu sendiri. jadi jika IHSG turun hampir 4%, maka saham – saham yang Anda miliki bisa turun sekitar -12%. Dalam bukan?

Pada periode yang sama, portfolio kami juga turun, namun hanya turun -1.79%. Kinerja kami jauh lebih baik daripada IHSG secara bulan, dikarenakan menjual saham yang gagal bertahan di atas support, dan tidak memaksakan melakukan transaksi yang tidak diperlukan. Not everyday is a trading day.

Ingat, jika ada yang melaporkan bulan Mei portfolionya naik tinggi, misalnya di atas 20%, ada sih saham yang naik sebesar itu. Tapi jika mereka mencatat kinerja seperti itu, tanyakan ini:
1) Apakah semua dananya dibelikan saham tersebut? Karena jika disebut ini return portfolio, misleadingnya adalah: tidak ada portfolio management yang baik karena berarti beli 1 saham dari sebelumnya beli (misalnya) 10 saham secara rata – rata. Atau…
2) Reportingnya misleading, karena hanya menghitung saham yang untung, bukan saham keseluruhan di portoflio.

Pastikan report yang disampaikan itu apa adanya, sesuai fakta. Perhitungan portfolio GS PRO merujuk pada metode marked-to-market seperti yang digunakan oleh asset management menghitung investasi Anda di reksadana.

Berikut adalah visualisasi kinerja portfolio GS PRO sepanjang periode:

Grafik di atas menunjukkan bahwa metode analisa dan transaksi yang kami gunakan dengan basis systematic trading management mampu memberikan kinerja yang terbaik apapun kondisi IHSG. Pasar naik, portfolio bisa naik lebih tinggi. Pasar turun, portoflio bisa bertahan di atas. Tugas Anda hanya mengidentifikasi trend sesuai dengan metode trend optimizer.

Apa saja saham – saham yang mempengaruhi kinerja portoflio GS PRO sepanjang bulan Mei? Tidak banyak, karena transaksi minim. Berikut tabelnya:

Tabel di atas tidak seperti tabel yang biasanya kami sampaikan, ada 2 tabel, top gainer dan top loser. kali ini kami gabungkan 1 karena minimnya transaksi. Tidak ada signifikansi perbedaan kinerja antara saham yang uptrend dengan yang downtrend, karena pasar bulan Mei begitu fluktuasi tanpa trend naik yang kuat.

Berikut adalah komposisi sektoral dari komposisi saham yang tersisa di akhir bulan Mei 2019
*Note: komposisi saham, cek tabel kinerja paling atas, di bagiana bawaqh tabel ada komposisi stock vs cash. Per akhir bulan Mei, porsi saham hanya 9% dan di bawah ini adalah sebaran sektoralnya:

Grafik di atas menunjukkan dari 9% porsi saham dari 100% porfolio kami (91% cash, 9% stock), saham kami hanya terbagi menjadi 2 sektor dengan porsi terbesar di ‘Trade & Service’ dan ‘Mining”. Anda bisa cek langsung portfolio kami apa saja sahamnya dari email GS PRO Anda untuk detailnya.

Kembali menyinggung porsi portfolio yang 91% cash dan 9% saja saham, kami memiliki benefit yang besar untuk tidak mengalami nyangkut, dan memiliki cash yang maksimal untuk menanti bottom reversal untuk membeli saham yang berpeluang bergerak bullish di harga bawah terbaik dan mengikuti fase bullish selanjutnya di bulan – bulan berikutnya. Jadi dengan tidak menyimpan saham yang turun, kita bisa punya berjuta peluang ketika nanti bottom reversal, bukan hanya sekedar menunggu saham kita balik modal saja.


Kunci sukses trader itu simpel:
Langkah 1: Buat portfolio naik lebih tinggi dari IHSG ketika pasar bullish. Langkah 2: Portfolio terjaga tidak tergerus ketika IHSG turun dalam dengan menjual saham yang gagal bertahan di atas tren naiknya. Nyangkut bukan bagian dari strategi.
Langkah 3: Ketika IHSG mulai naik lagi, di portfolio tersedia cash maksimum untuk membeli dan mengulang ‘langkah 1’ kembali.

Pelajari semuanya melalui program training spesial kami: Systematic Trading Management for MEGA Profit yang akan diadakan di Surabaya dan Jakarta mendatang. Save the date, save your great opportunities in IDX Market!

Free Newsletter

Segera daftarkan email anda ke mailing list kami untuk memperoleh informasi & rekomendasi saham terbaru via email setiap hari secara gratis (tanpa syarat apapun)

Pendaftaran berhasil - Cek email anda untuk proses verifikasi