Apa sih investasi saham? Sebelum Anda memulai, apapun pemahaman Anda selama ini, STOP dulu, coba baca intermezzo dibawah ini untuk menyamakan persepsi. Oke?

Begini sederhananya…

Ketika kita menghadapi harga – harga barang naik, harga makanan di restoran, harga perabot rumah tangga naik, harga elektronik naik, apa jadinya jika pendapatan kita tetap sama? Gaji / income bulanan tetap, tapi harga naik. Well, oke, berhemat adalah salah satu solusinya. Tapi kalau harga barang naik terus, sampai kapan kita berhemat?

Kalau kenaikan harga barang / biaya hidup meningkat lebih cepat daripada kenaikan pendapatan, maka kita akan P.A.I.L.I.T: ketika kita tidak bisa memenuhi kewajiban (dalam hal ini kebutuhan hidup). Alhasil Anda akan terpaksa pinjam sana sini, mengajukan KTA sana sini, atau syukur – syukur, keluarga bisa membantu. Atau, syukur – syukur anak Anda bisa membantu. Eits, mereka punya masa depan juga lho, jangan sampai terbebani terlalu sangat berat ya sampai kebutuhan mereka sendiri kekurangan. It’s the ugly truth. (simak buku perencanaan keuangan: Richtirement: a money makeover for your financial freedom yang hanya dijual secara online)

Jadi, berhemat bukan merupakan solusi keuangan. Berhemat adalah solusi jangka pendek, yang menjadi masalah untuk jangka panjang. Jadi, jika Anda ingin makmur, lebih makmur daripada kondisi Anda saat ini, maka lupakan berhemat. Karena pada akhirnya, kita akan pailit.

Jadi apa solusinya?

Berbisnis adalah solusi keuangan terbaik untuk semua orang. Disini kita tidak bicara spiritual ya. Kita tidak menyerahkan kepada yang di Atas, kita tidak menganggap semua orang ada rejekinya, menganggap semua akan indah pada waktunya, please. Disini kita bicara tindakan apa yang perlu & wajib kita lakukan untuk mencapai rejeki kita, indah pada waktunya, & mendapatkan masa depan yang lebih baik. Dengan memiliki masa depan yang lebih baik, maka kita bisa mengangkat ekonomi kita, keluarga, anak – anak kita, orang tua kita, dan sesama yang membutuhkan.

Jadi, do your very best & let God do the rest. Pastikan you already do the very BEST, bukan merasa udah the best, padahal kalah semangat dibandingkan orang – orang lain.

Nah, the best option for everybody to create wealth adalah dengan berbisnis. Ya, berbisnis. tidak ada yang lain.

Bisnis adalah hal paling adil yang bisa didapatkan oleh semua orang. Jika Anda bekerja, menjadi karyawan, maka kinerja bagus pun kadang tidak cukup untuk meningkatkan pendapatan Anda. Jika berbisnis, maka semakin Anda tekuni, berdedikasi, dan sistem bisnis Anda sudah berjalan dengan baik, maka secara instan income meningkat. Setuju? Ups, mungkin Anda memicikkan mata melihat tulisan ini, karena mungkin Anda berbisnis tapi hasilnya tidak sesuai harapan. Percayalah, pasti ada hal yang belum Anda upayakan, belum Anda pelajari, dan belum Anda terapkan dengan baik. Kalau orang lain bisa, tentu Anda bisa, jika caranya identik dan relevan.

PENTING: GaleriSaham tidak mengajak Anda untuk meninggalkan pekerjaan dan memulai bisnis, atau menjadi full time trader ya. (tonton video: Trading For a Living: Yes or No?)

Oke, kalau semua orang bisa, kenapa saya tidak bisa? Anda tidak (belum) bisa, mungkin karena tidak fokus, mungkin karena masih pemula, mungkin karena pengetahuan dan pengalaman Anda belum cukup. Atau karena Anda tidak bisa meluangkan waktu anda untuk berbisnis sepenuhnya, karena Anda masih bekerja, masih menjalankan aktivitas lama Anda, mengurus rumah tangga, atau lain – lainnya. Jika semua ditinggalkan, bagaimana memenuhi biaya bulanan? Realistislah.

Begini, untuk memiliki bisnis yang bagus, maka kita tidak hanya sekedar punya produk yang bagus, atau jasa yang bagus. Tidak sekedar Anda jago penjualan, atau jago finance, atau jago coding. Bisnis yang bagus adalah bisnis yang secara menyeluruh memiliki sistem yang solid, saling koperatif, dan bisa berjalan otomatis.

Mengapa sulit sekali sebuah perusahaan yang baru menyaingi penguasa pasar? Karena sistemmnya belum sebaik penguasa pasar tersebut. Mengapa sih bisnis saya dan tetangga sama, tapi tetangga bisa lebih besar bisnisnya? Karena bisa jadi, sistem yang diterapkan, sumber daya manusianya, dan jaringannya jauh jauh jauh lebih baik daripada kita. Anda merasa pintar? Sorry, bisa jadi kompetitor Anda memiliki orang yang lebih pintar lho. di langit selalu ada langit. Setuju?

Nah ini kondisi yang kami sebut: blessing in disguise, karena keterbatasan kita, kita mendapatkan opsi yang sama (bahkan lebih) baiknya: Investasi saham. Mengapa demikian?

Kalau kita tidak bisa bikin bisnis sendiri yang berhasil, kalau kita tidak punya waktu memulai sebuah usaha, kalau kita tidak punya kompetensi berbisnis, maka tidak perlu berbisnis. Tapi, belilah bisnis orang lain. Aha, semakin terbuka yah opsi yang Anda miliki?

Oke, kembali ke bisnis. Bayangkan sebuah perusahaan, jika biaya bahan baku naik, upah minimum regional naik, apa yang dilakukan? Berhemat? Seringnya naikkan harga jual bukan? Anda tidak bisa, karena harga barang naik, Anda minta naik gaji ke bos. Tapi sebagai sebuah perusahaan, biaya naik, maka tinggal naikkan harga jual. Artinya, inflasinya, kenaikan biaya, di pass-on ke konsumen. Inilah kenapa berbisnis adalah solusi keuangan, jika punya bisnis yang sukses. Bisnis bisa pass-on inflasi ke konsumen. Karyawan, tidak bisa pass-on inflasi ke perusahaan.

Anda bisa memulai bisnis Anda sendiri, atau membeli bisnis orang lain. Membeli bisnis orang lain, membeli bisnis perusahan yang sudah sukses, berhasil, dan menguntungkan, membeli bisnis yang sumber daya manusianya unggul, bekerja dalam sistem yang solid, yang pasarnya besar, dan penguasa di pasarnya.

Daripada Anda memulai dari nol, mengapa tidak membeli perusahaan yang sudah well-established dan menguntungkan? Daripada spekulasi apakah bisnis Anda akan sukses atau gagal, mengapa tidak menurunkan risiko Anda dengan membeli perusahaan yang bisnisnya sudah solid, management-nya oke, dan perkembangan bisnisnya menjanjikan (stabil)?

Inilah blessing in disguise Anda. Bisa memiliki opsi untuk membeli perusahaan yang well-established dengan membeli saham perusahaan (emiten) tersebut di bursa efek Indonesia.

Ini bukan berarti membeli saham, nanti naik dijual ya. Ini kita bicara bisnis. Jika kita memiliki bisnis yang begitu menguntungkan, mengapa harus dijual? Ingat selalu, time horizon investasi di perusahaan yang bagus adalah: selamanya. (Kapan dapet uangnya dong untuk kebutuhan hidup? Nanti dibahas di bagian: deviden)

Tapi kan beli saham di BEI, valuasinya sudah mahal. Tentu! barang bagus pasti harganya mahal. Barang jelek harganya murah. Coba Anda dirikan bisnis Anda sendiri, baru berjalan, lalu Anda jual. Ada yang mau beli ga? Anda lihat tetangga Anda, bisnisnya berhasil. Anda mau beli perusahaannya, dia mau jual ga?

Disini kita perlu pemahaman dasar dari investasi di bisnis: Jika bisnisnya menghasilkan profit terus menerus, terus berkembang, profit terus meningkat, apa alasannya untuk menjual? Alasan menjual adalah alasan ekspansi, membutuhkan dana tambahan untuk ekspansi bisnis, disini pemegang saham melakukan penjualan sebagian saja sahamnya untuk ekspansi. Jika perusahaannya belum terdaftar di bursa efek, maka penjualan saham melalui bursa efek dinamakan dengan Initial Public Offering (IPO). Jika perusahaan tersebut sudah terdaftar di bursa efek, maka ini dinamakan dengan Right Issue.

Oh iya, kenali dulu ya konsep dasar pergerakan harga saham disini.

Jadi, Anda memiliki kesempatan membeli perusahaan yang berkinerja baik melalui pembelian saham yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Inilah peluang besar Anda. Memiliki perusahaan yang baik dan cemerlang tanpa harus ‘berkeringat’ membuat perusahaan Anda sendiri.

Dan kembali ke prinsip bisnis, jika ada inflasi di aspek biaya, maka di pass-on ke konsumen dalam bentuk kenaikan harga jual. Jika ini yang terjadi, maka perusahaan tersebut akan terus berkembang bisnisnya bukan? Ketika sebuah perusahaan berkinerja sangat bagus, maka investor akan mendapatkan pengembalian hasil dari perusahaan yang bagus tersebut melalui dua macam komponen: Capital gain dan deviden. Pastikan ketika Anda memulai investasi saham Anda pertama kalinya, mulailah dengan basic rule of investment: membeli perusahaan yang kinerja keuangannya positif, konsisten, dan memberikan deviden proporsional sesuai dengan tingkat keuntungannya. Nantinya Anda bisa meraih keuntungan dari pembagian deviden tahunan dan/atau capital gain, menjual saham di harga yang lebih tinggi.

Dengan membeli perusahaan dengan kriteria di atas, maka Anda sudah memulai investasi saham dengan langkah yang tepat, sebagaimana Anda memulai sebuah bisnis yang sukses luar biasa.

Kami tidak mengajak Anda untuk meninggalkan pekerjaan Anda, usaha Anda, apapun aktivitas Anda untuk menjadi investor full time, ataupun full time trader. Tidak. Kami sangat tidak setuju karena seperti kata warren buffett: never depend on single source of income; simak videonya disini. Kami tidak mengajak Anda juga untuk berhemat mati – matian untuk mengakali kenaikan harga (inflasi) tahunan. Namun kami menyarankan Anda menyisihkan pendapatan Anda untuk memulai berbisnis, membeli bisnis yang menguntungkan, melalui pembelian saham di pasar modal Indonesia, dengan paradigma yang tepat, sesuai dengan kebutuhan Anda. Apakah ini kebutuhan Anda?

  1. Menyisihkan dana untuk investasi jangka panjang? Lakukan Nabung Saham. Simak ulasannya disini.
  2. Memiliki passive income dari investasi Anda secara berulang setiap tahun (recurring income)? Lakukan investasi di saham yang memiliki high dividend yield. Simak ulasannya disini.
  3. Meraih tambahan dana (profit) dalam jangka relatif pendek? Pertimbangkan trading dengan pendekatan trend following / trend optimizing. Simak ulasannya disini untuk memaksimalkan potensi capital gain. Ikuti program training untuk hanya memanfaatkan trend naik yang berlangsung dengan optimal: Systematic Trading Management for Mega Profit.

Jadi, transaksi di saham tidak hanya trading. Namun juga ada dollar cost averaging (nabung saham) maupun recurring income (dividend stock). Sesuaikan dengan kebutuhan Anda dan jangan jadi ‘trader bunglon‘.

Jauh sebelum itu, pastikan Anda punya perencanaan keuangan yang matang. Berapa target dana Anda, berapa alokasi investasi saham Anda, bagaimana tujuan keuangan jangka panjang Anda. Dapatkan pemahaman atas ini semua melalui buku: Richtirement – a money makeover for your financial freedom (online order only)

Sukses selalu!

 

Free Newsletter

Segera daftarkan email anda ke mailing list kami untuk memperoleh informasi & rekomendasi saham terbaru via email setiap hari secara gratis (tanpa syarat apapun)

Pendaftaran berhasil - Cek email anda untuk proses verifikasi