IHSG kembali melemah ke area support konsolidasi panjangnya di kisaran 5557. Rebound beberapa hari terakhir pada IHSG masih tergolong rebound dalam fase konsolidasi, bukan menunjukkan pemulihan trend ataupun tren naik yang baru. Perhatikan area gap di tengah range konsolidasi, di kisaran 5868 – 5889, yang berpeluang menjadi resisten bagi rebound yang sedang terjadi.

Kemana arah pergerakan IHSG kedepan? Ada 2 skenario, positif, dan negatif. Mari kita ulas yang positif dulu.

1) Skenario positif: Jika IHSG mampu menguat melampaui Gap dan menembus resisten konsolidasi panjang di level 6117, terbuka ruang kenaikan bagi IHSG menuju 6464 dengan minor target 6250. Ada 2 resisten yang perlu dilampaui IHSG untuk dapat kembali bergerak dalam fase pergerakan positif.

2) Skenario negatif: Jika IHSG tidak mampu menguat menembus 2 resistennya di atas, dan kembali melemah menuju support 5557, sangat memungkinkan bagi IHSG untuk kembali melanjutkan fase tren turunnya kembali. Tren turunnya kembali? Bukannya IHSG sedang konsolidasi? Konsolidasi IHSG tidak menjadikan tren turun yang terjadi sejak level 6690an berakhir, namun sekedar beristirahat. Jadi, jika IHSG tidak mampu bertahan di atas support 5557, IHSG berpeluang besar melemah menuju 4850, dengan beberapa minor target berturut – turut di 5101, 5285, dan 5425.

5425 adalah gap di Maret 2017, 5101 adalah gap di Desember 2016, dan 4850 adalah berdekatan dengan gap di Juni 2016. Ada 3 gap menanti, jika tercapai, maka IHSG akan mundur 2 tahun harganya. Hal yang buruk? Tentu tidak. Bagi trader yang berbasis trend optimizer, maka saat ini posisinya 100% cash karena saham yang tidak uptrend tentu sudah dijual jika break support (lihat watchlist Anda).

Jadi, mana yang lebih berpeluang terjadi? Skenario positif atau negatif?

Jika melihat kondisi resisten yang musti dilewati ada 2, dan support yang menahan ada 1, serta MACD sedang menurun, kami menilai skenario negatif lebih berpeluang terjadi daripada positif untuk saat ini.

Disclaimer ON

Pelajari bagaimana metode untuk mengikuti tren naik ketika rally dan menghindari nyangkut ketika downtrend. Pergerakan harga saham bisa dianalisa dengan sederhana dan sistematis tentunya. Metode sistematis akan membantu Anda melakukan analisa dengan objektif, tanpa membawa perasaan (feeling), dan semakin tidak menggunakan feeling, semakin akurasinya membaik.

Ikuti program training kami: Systematic Trading Management for Mega Profit yang akan diadakan dalam waktu dekat di Jakarta, 29 September 2018 (serta Surabaya & Medan). Cek informasinya disini. Limited seats only!

Free Newsletter

Segera daftarkan email anda ke mailing list kami untuk memperoleh informasi & rekomendasi saham terbaru via email setiap hari secara gratis (tanpa syarat apapun)

Pendaftaran berhasil - Cek email anda untuk proses verifikasi